Alhamdulillah semester ganjil gue dpt IP 3,38 walaupun kecil bgt untuk ukuran semester awal,,
dan sekarang UTS semester genap udh selesai..dan udah 2 nilai yg keluar, nilai statistika dapat nilai 70 dan economics dapet nilai 80..thanks God..
Gue berharap hasil yang lainnya lebih memuaskan biar IPK gue gede..
Apr 18, 2010
...
Jan 9, 2010
SEPANJANG JALUR GAZA
Cerpen karya Naqib Najah
Bukanlah Tuhan sesuatu yang paling dekat di kota ini, namun adalah kemataian, Tuan.
Kabar apa yang lebih menakjubkan ketimbang berita duka? Hari-hari di kota ini, adalah hari-hari neraka yang tak bisa lepas dari derita. Dentum roket yang menghantam permukaan kota, derak suara pesawat di setiap sudut cakrawala, tangis anak-anak, jeritan seorang ibu, itulah neraka yang Tuhan sediakan sebelum akhirat menjelang.
Maka setiap hari aku menatap asap yang menggumpal seram itu. Tujuh hari sudah, dan asap itu tetaplah asap ledakan roket yang menyeberangkan beberapa penduduk menuju kematian: ayahku, (ah, ayah, tak akan kuucap sesuatu apapun, kecuali, “Tuhan memberkatimu selalu”), adikku Hussen, (boneka beruangmu masihlah tertinggal di antara reruntuhan bangunan, adik), Fayyad, (di akhirat, kita pasti bisa bertemu lagi, kawan. Kita habiskan hari-hari bahagia kita dengan segala macam permainan).
Cobalah Tuan perdalam pikir jernih yang Tuan miliki, bahwasanya dendam yang Tuan-tuan simpan, (yang katanya hanya akan menghancurkan sekelompok tertentu, dan tidak membuat lecet secentipun kulit penduduk) telah mengundang duka yang mendalam. Mungkin Tuan sulit mempercayai perasaan kami dan terlalu biasa menganggap sebuah kematian.
“Bukankah negara ini memang wilayah yang seorang malaikat pencabut nyawa terlalu sering mendatanginya?”
Betul, Tuan! Negara ini telah menjadi bidikan utama malaikat Tuhan. Seperti juga bidikan utama sekelompok tak tahu perasaan. Sekelompok yang hanya peduli dengan dendam: Yahudi.
Aku lalui setiap bangunan. Kubaca reruntuhan kaca. Bangunan yang kemarin berdiri kokoh, ah, terlalu hebat sedetik ledakan itu membinasakan keindahan kota ini. Ya, kota ini memang indah. Tuan akan merasakan deru angin yang menerbangkan debu-debu, dan itulah tiupan angin (yang sekalipun terasa gersang) namun membuat setiap orang merindu persaingan. Angin itu, bila aku bermain bersama beberapa kawan, maka bisa menerbangkan baling-baling setinggi yang kami mau.
“Lemparkan dengan keras, Fayyad!” teriakku kepadamu, Fayyad. Lantas dengan sekuat tenaga kau melemparnya. Baling-baling terbang, rianglah seluruh kawan mengejar.
Seraya kita tunggu baling-baling itu jatuh, kadang aku dorong tubuhmu. Kau tersungkur, tertawalah kita.
“Hidungmu, hay, Fayyad, tak ubahnya seorang badut,” begitu celetuk Yasmin, satu-satunya gadis di antara kita-kita yang jantan. “Fayyad-Fayyad, kau tampak lucu sewaktu hidungmu yang mirip paruh rajawali belepotan dengan debu.”
Rafah, inilah kotaku, Tuan. Kota yang “terima kasih” Tuan telah mengubahnya sedemikian rupa. Bila datang sebuah pertemuan, rasanya ingin kupukul muka Tuan-tuan. Akan kutendang tubuhmu, Tuan. Akan aku kerahkan seluruh tenagaku untuk melempari kepalamu yang layaknya batu dengan kerikil-kerikil Rafah. Itulah bukti kelapangan batinku, bukti ucapan “terima kasih” atas kebengisan Tuan-tuan.
Jalur Gaza.... Jalur Gaza.... Jalur Gaza.... Jalur Gaza.... Jalur GAZA!
Jalur kematian.... Jalur kematian.... Jalur kematian.... Jalur KEMATIAN!
Ah, mengapa aku selalu mencium aroma kematian di sini. Jalur ini, betapa pantasnya bila kusebut dengan jalur kematian saja. Jalur yang sebagai pembatas antara hidup dan mati, bukan pembatas antara dua kubu yang saling berseteru.
Di jalur ini, suatu sore, ketika senja di ufuk barat nampaklah damai, aku bersama seorang ibu sedanglah berjalan. Perjalanan yang nikmat, ibu memperlihatkan kepadaku, (juga kepada Hussen yang beliau dekap dalam gendongan) keindahan bangunan-bangunan kota. Seraya berjalan, diceritakannya kepadaku hikayat-hikayat masa lalu. Tentang Jerusalem, tentang sabda sang Nabi yang mengatakan bahwa selamanya negeri ini tak akan sepi dari keriuhan dendam.
“Hussen, Khudz hadzil li! Ambil boneka ini, Adik!” Maka diremaslah boneka beruang yang kuberikan. Hussen, adik kecil berambut keriting sepertiku. Berkulit putih, bermata tajam layaknya bulatan mata ayah. Bila mendengar dia mengeluarkan sepatah kata, rasanya aku ingin memaksa kedua mulutnya untuk berucap sepatah kata lagi.
“Menggemaskan sungguh kau, Hussen!”
“Rasul sudah mengatakan bahwa negeri ini tak mungkin lepas dari serangan Yahudi?”
“Benar sekali, Anakku. Namun ada masanya kita akan merasa tenang,” jawab ibu.
“Kapan itu, wahai Ibu? Kapan kita bisa lepas dari suara-suara ledakan?”
Ibu diam. Mengelus pipi Hussen. Dan bisa kau bayangkan sendiri, betapa riangnya seorang anak menunggu jawab tentang kedamaian. Maka kutunggu kedua bibir ibu bergetar mengucap kata.
“Itulah masa ketika malaikat Isrofil meniupkan terompetnya!”
Ternyata kiamat yang akan mengakhiri perseteruan ini. Dan mulai hari itu, dalam kepalaku tak kutemukan sebuah kerinduan kecuali rindu kiamat. Sebab telingaku terlalu bising dengan tangis anak-anak. Dengan jeritan seorang ibu di sudut Rafah. Sebab senja itu juga, terdengarlah jerit pesawat-pesawat angkasa. Terdengarlah ledakan dahsyat yang berakhir tangis kedua mataku, tangis ibuku.
Kau tahu, di mana aku dan ibuku mencari Hussen? Aneh sekali Tuhan menulis skenario. Mengapa harus anak kecil yang belumlah sanggup memanggil ayah-ibu? Mengapa harus kematian yang mengakhiri perjalan sore itu?
Aku mencari Hussen. Aku masuki gumpalan asap. Ledakan bom itu menggetarkan bumi Rafah sangatlah keras. Mungkin Hussen terlepas dari pelukan ibu, sejurus ibu yang juga terguling-gulingkan menghindari reruntuhan bangunan.
Namun apa yang aku dapat, Tuan? Aku telah menginjak beberapa jasad manusia. Hitam, suram, tak bisa laju nalarku mengenali. Bila kutemui sekujur tubuh mungil, maka bersiaplah kedua mataku mengucurkan air mata yang panjang. Yang tak mungkin selesai di esok hari. Dan nyata-nyata air mata itu selalu gugur dari kedua mataku. Sampai keesokan hari, dan tak kudapati kabar seseorang yang menyebutkan selamatnya anak usia tiga tahunan di antara robohnya kota.
Aku, ibuku, larilah menapaki jalan menuju rumah. Ah, aku dan ibuku tidaklah sendirian. Bukankah seluruh warga juga menggerakkan kedua kakinya cepat-cepat. Seolah ada yang sedang mereka cari. Ya, mereka memang sedang mencari. Mencari kabar bagiamana keluarga di rumah. Mencari kabar bagaimana seorang kawan di sepanjang jalur Gaza. Mencari kabar bagimana sahabat yang barulah usai melemparkan baling-baling. Mencari kabar bagaimana nasib manusia esok hari. Ketika asap kematian tak bisa hilang. Ketika negeri dirundung ledakan.
Dan ketika itulah kutemui seluruh bangunan rumahku hancur. Tempat di mana aku teduhkan tubuhku sehabis bermain dengan banyak kawan. Tempat yang... ah, biarlah detak jantung yang gemuruh gelisah ini yang akan menceritakan kepadamu.
Ibuku mencari ayah. Bisa kau menjawab kalimat ibu yang memanggil-panggil ayah? Lihatlah seorang perempuan yang meraup reruntuhan bangunan. Bergulung-gulung di atasnya. Berteriak. Mengacak-acak rambutnya. Sebelum kemudian datang seorang anak sebelas tahunan merangkul pundaknya. Mencoba menenangkannya dari segala gelisah. Dan bocah kecil yang juga tak bisa lepas dari air mata itu adalah aku.
Aku eratkan rangkulanku. Kucium aroma tubuh ibu yang berkeringat. Kudapati pada setiap bau ibu, aroma duka yang dalam. Aroma duka seorang ayah yang (jelas) tertimbun di antaran reruntuhan bangunan. Ayahku, adalah ayah yang tak pernah menelusuri jalan. Ayahku adalah suami yang menaruh ketergantungan pada sebentuk alat bernama kursi roda.
“Sudah Ibu katakan kepadaku, kematian adalah perihal biasa di negeri ini!” mendengar kalimatku, berhentilah ibu meraup-raup reruntuhan.
Cerita sore itu, aku kesudahi dengan kematian ayahku. Dengan kematian Hussen.
***
Jangan kau anggap diriku sama seperti kemarin hari, Tuan. Aku hari ini, bukanlah aku yang terlalu mudah menitikkan air mata. Sengaja aku dan ibuku menelusuri sepanjang kota Rafah. Batu-batu berserakan, samahalnya ketakutan yang hinggap pada setiap jiwa. Namun, bukan jiwaku dan jiwa ibuku.
Maka di sepanjang jalan Rafah, aku berbisik dengan batinku, “Jangan menangis! Sebab tangismu tak akan berubah apa-apa. Kecuali penyesalan sebentuk luka.”
Berhentilah ibu di samping tiang listrik. Tiang yang sedikit condong, dan kabel yang menggelantung lemah. Bila seseorang tak hati-hati, tentunya akan menghantam kabel tersebut. Lantas bisa kau perkirakan sendiri apa akibatnya: kabel putus, mengeluarkan aliran listrik yang ganas. Ah, bukankah kota ini sudah padam dari listrik? Gencatan senjata sedemikian ganas, jelas-jelas pemerintah memutuskan segala bentuk aliran listrik. Ya, namun itu bukan daerah sekitarku berdiri sekarang. Ini daerah pusat, Tuan! Mampuslah bila listrik dipadamkan. Mampuslah penduduk yang dirawat di Mustasyfa.
Tiang listrik yang condong ini, kudapati di atasnya burung-burung dara. Kelabu, seperti warna langit sekarang. Datanglah pada tempat ini, Tuan. Pertemukan wajah tuan dengan burung-burung di atas. Pertemukan batin tuan dengan sisa nyala api di pinggir-pinggir jalan. Lantas bicarakan kepadaku, perasaan apa yang Tuan dapat?
“Ketika kau menapaki jalan yang menurun, Jangan kau terburu-buru tersenyum, Anakku! Sebab kelengangan kemarin hari adalah pertanda keriuhan esok. Dan di hadapan kita, nampaklah tanjakan yang panjang.”
Aku mendengar kalimat itu. Telah kutanam, dan tak mungkin hilang dalam ingatan. Ayahkulah yang mengajariku akan hal itu. Mungkin ajaran tersebut juga tertanam dalam benak anak Rafah. Kota yang berdiri di atas jalur Gaza, jalur yang kukatakan lebih pas dibilang kematian.
Tuan, hebat sekali kekuatanmu. Di dekat nyala api itu, aku temukan sesuatu yang amatlah kental dalam nalarku: boneka beruang. Semoga Tuan masih ingat, boneka siapa itu. Semoga juga Tuan ingat, dua besi yang saling bertautan membentuk lingkaran itu adalah tempat mengasyikkan buatku bermain. Hussen, bila ibuku pegal menggendongnya, akan dilepaskan bermain di sekitar lingkaran besi itu. Hussen memegang lingkaran tersebut sebagai penyangga tubuhnya, dan aku berlari-lari kecil menakutinya dengan senapan.
“Mut ya, Hussen! Matilah kau Hussen.” Dia berlari. Lari yang lambat, seraya dia genggamkan tangannya di lingkaran besi itu.
“La, la! Tidak-tidak,” ucapmu yang renyah.
Di sepanjang jalan Rafah, di sebuah lorong kecil, lorong yang penuh dengan tulisan Harrik Yadak, Harrik Yadak! Allah Fiina, Allah Fiina,* bisa aku kisahkan kepada Tuan, bahwasanya tempat itulah lahan yang paling mengasyikkan buatku bersembunyi. Ketika hitungan seorang kawan sampai pada angka ketiga, larilah aku menuju lorong itu. Dan bisa dipastikan Fayyad, Yasmin, atau kawan yang lain tak bisa menemukanku. Kecuali ketika aku lelah bersembunyi, maka bergeserlah aku sedikit keluar. Dan, “Hadzil asra, hadzil asra!” berteriaklah Fayyad mengatakanku sebagai tawanan.
Sudah kukatakan, Tuan. Kota ini terlalulah dekat dengan kematian. Maka hendak kuundang dirimu pada hari kematianku. Tunggu saja suatu hari ketika kupersembahkan darahku untuk pertempuran. Sebab perjuangan rakyat Rafah adalah percuma, sebab Rasul sendiri telah menakdirkan kemenangan Jerusalem di ujung hari yang manusia sebut kiamat.
Dan janganlah kau bilang Gazaku sekadar derita, sebab Tuan akan menemukan banyak kisah berupa darah. Di sini! ***
Catatan:
*Gerakkan tanganmu, gerakkan tanganmu. Allah menyertai kita, Allah menyertai kita.
Jan 8, 2010
Bacalah
Subject: PENTING UNTUK DIBACA
coba pahami dengan baik.ini penting disebarluaskan ke teman2 muslim yang lain bukan ancamannya tetapi kabarnya. yang sangat penting
Wallahu'alam bishawab.
-KESAKSIAN AYI T. NURHAYATI-
Assalamu'alaikum wr. wb
Ketiga kalinya saya menerima Email Berita dari
Masjid Nabawi ini.
Pada saat menerima Email 'Berita dari Masjid Nabawi' pertama
(kira-kira 2 tahun yll) saya tidak merespon
Surattersebut, dan memang tidak ada kejadian luar biasa terjadi. Hanya pernah terjadi sekeluarga mengalami sakit yang sama silih berganti,itu terjadi hingga 2 - 3 kali.
(saya pikir ach sakit flu biasa)
Kemudian Berita dari Masjid Nabawi yang ke 2, saya terima sekitar Akhir tahun 2002 melalui sebuah milist dan kembali saya tidak merespon dengan baik email tersebut, bahkan mengkritisi Berita Dari Masjid Nabawi;percaya kepada surat itu bisa menjadi syirik karena baik dan buruk kejadian yang kita alami ada ditangan Allah SWT.
Kejadian aneh pertama terjadi : Adaorang yang mengumpat membaca coment saya.Dalam hati timbul tanda tanya : 'Wah hebat juga tuh Surat , baru dikomentari gitu aja udah diumpat dan diomeli orang yang nggak dikenal' beberapa waktu kemudian musibah finansial menimpa, saya kehilangan beberapa pekerjaan.dalam hati saya ragu, apa ini seperti yang disebutkan dalam
Berita dari Masjid Nabawi tsb, yakni :
'Sedangkan terhadap orang yang menyepelekannya dan membuang surat ini, dia mendapat musibah yang besar yaitu kehilangan sesuatu harta/benda yang sangat dicintai dan disayanginya'
malam ini saya menerima kembali Berita dari Masjid Nabawi yang ke 3.Saya baca dengan seksama berita tsb. Bagus juga isinya, mengajak pada kebaikan dan menjauhi kemungkaran.Kenapa tidak saya sampaikan kepada yang lain? Yang jelas merupakan amal yang baik telah menyampaikan berita ajakan kepada kebaikan, selebihnya Wallahualam.Allah- lah yang mengetahui segala kejadian.Semoga Berkah dan Rahmat Allah SWT senantiasa berlimpah kepada kita semua.
BERITA DARI MASJID NABAWI.BERITA PENTING.BERITA UNTUK UMMAT ISLAM DISELURUH DUNIA.
SURAT INI DATANGNYA DARI SYECKH ACHMAD DI SAUDI ARABIA :
'AKU BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLAH SWT DAN NABI MUHAMMAD
SAW' WASIAT UNTUK SELURUH UMMAT ISLAM DARI SYECKH ACHMAD SEORANG PENJAGA MAKAM RASULULLAH DI MADINAH, YAITU DI MESJID NABAWI SAUDI ARABIA .
Pada malam tatkala hamba membaca Al'Quran di makamRasulullah, dan Hamba sampai tertidur, lalu hamba bermimpi. Didalam mimpi hamba bertemu dengan Rasulullah SAW, dan beliau berkata, 'didalam 60.000 orang yang meninggal dunia, diantara bilangan itu tidak ada seorangpun yang mati beriman, dikarenakan :
1. Seorang istri tidak lagi mendengar kata-kata suaminya
2. Orang kaya yang mampu, tidak lagi menimbangkan rasa belas kasih kepada orang miskin.
3. Sudah banyak yang tidak berzakat, tidak berpuasa, tidak sholat dan
tidak menunaikan ibadah haji, padahal mereka mampu melaksanakan.
4. Oleh sebab itu wahai Syechk Achmad engkau sabdakan kepada semua ummat manusia di dunia supaya berbuat kebajikan dan menyembah kepada Allah SWT.
Demikian pesan Rasulullah kepada hamba,oleh karenanya hamba berpesan kepada segenap Ummat Islam di dunia :
- Bersalawatlah kepada Nabi Muhammad SAW.
- Janganlah bermalas-san sholat 5 waktu.
- Bershadaqoh dan berzakatlah segera, santuni anak yatim piatu.
- puasalah di bulan ramadhan dan jika mampu tunaikan ibadah haji.
PERHATIAN :
siapa yang membaca surat ini hendaklah menyalinnya,sampaikan pada orang lain yang beriman pada hari kiamat.Hari kiamat akan tiba dan batu bintang akan terbit, Al'Quran akan hilang dan matahari akan dekat diatas kepala, saat itulah manusia akan panik. akibat dari kelakuan mereka yang selalu menuruti hawa nafsu dalam jiwa.
Barang siapa yang menyebarkan suratini 20 lembar dan disebarkan kepada teman/ rekan atau Masyarakat Islam sekitarnya, maka percayalah anda akan memperoleh setelah
dua minggu kemudian. Telah terbukti pada pengusaha diBandung , setelah membaca dan menyalinnya juga menyebarkan 20 lembar,dalam waktu 2 minggu kemudian, dia mendapat keuntungan yang luar biasa besarnya.
Sedang terhadap orang yang menyepelekannya dan membuang
suratini, Dia mendapat musibah yang besar: kehilangan sesuatu
harta/benda yang sangat dicintai dan disayangi.Perlu diingat kalau sengaja tidak memberitahukan suratini kepada orang lain, maka tunggulah nasib yang akan anda alami, dan jangan menyesal bila mendapat bencana atau kerugian yang sangat besar.
Namun, jika Anda menyalin/mengcopyny dan menyebarkannya kepada orang lain,akan mendapatkan keuntungan besar,rezeki yang tiada disangka.
Surat ini ditulis S.T. STAVIA sejak itu surat menjelajah
dunia,dan akhirnya sampai kepada Anda.
Percayalah beberapa hari lagi suatu akan datang kepada Anda dan
keluarga,
KEJADIAN YANG TELAH TERBUKTI !
1. Tn.Mustafa mantan menteri Nasabah Malaysia,dipecat
dari jabatannya karena beliau lupa,kemudian ingat suratini, lalu beliau menyalinnya
dan Menyebarkannya sebanyak 20 lembar.
dilantik kembali menjadi menteri Kabinet.
2. Tn.Gojali mantan menteri Malaysia menerima surat
ini,
kemudian menyalinnya sebanyak 20 lembar dan
menyebarkannya,beberapa hari kemudian mendapat keuntungan yang luar biasa. Dengan kejadian tsb
sebagai bukti,saya sarankan agar Anda
tidak merahasiakannya,segeralah menyebarkannya untuk teman atau rekan
Anda.
Tunggu kabar baik dalam waktu dua minggu setelah Anda
menyebarkan. Allah SWT meridho'i niat baik Anda, selamat
bertugasdan berkarya.
Salam,
PENJAGA MAKAM RASULULLAH SAW
Jan 4, 2010
Subhanallah
BACALAH
Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki seorang anak
yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO).
ECO sendiri adalah Sebuah kelompok kecil anak" yg mendedikasikan diri Untuk
belajar dan mengajarkan pada anak" lain mengenai masalah" lingkungan.
Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada
saat itu Seveern yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan
pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka.
Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat
RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan
orang" terkemuka yg berdiri dan memberikan Tepuk Tangan yg meriah kepada anak
berusia 12 tahun.
Inilah Isi pidato tersebut: (sumber The Collage Foundation)
Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children
Organization
Kami Adalah Kelompok dari kanada yg terdiri dari anak" berusia 12 dan 13 tahun.
Yang mencoba membuat Perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq
dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil.
Untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah
cara anda, Hari ini Disini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya
menginginkan masa depan bagi diri saya saja.
Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi
dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg
akan datang.
Saya berada disini mewakili anak" yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya
tidak lagi terdengar.
Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang" yang sekarat yang tidak
terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitat nya. kami
tidak boleh tidak di dengar.
Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubang nya
lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan
kimia apa yg dibawa oleh udara.
Saya sering memancing di di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun
yang lalu kami menemukan bahwa ikan"nya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami
mendengar bahwa binatang" dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap
harinya - hilang selamanya.
Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang"
liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu". tetapi
sekarang saya tidak tahu apakah hal" tersebut bahkan masih ada untuk dilihat
oleh anak saya nantinya.
Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah" kecil ini ketika anda
sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?
Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap
bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahan nya. Saya hanyalah
seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahan nya tetapi saya ingin
anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!
Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah
punah.
Dan anda tidak dapat mengembalikan Hutan-Hutan seperti sediakala di tempatnya
yang sekarang hanya berupa padang pasir..
Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya.
TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!
Disini anda adalah deligasi negara-negara anda. Pengusaha, Anggota perhimpunan,
wartawan atau politisi - tetapi sebenernya anda adalah ayah dan ibu, saudara
laki" dan saudara perempuan, paman dan bibi - dan anda semua adalah anak dari
seseorang.
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian
dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari
30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama -
perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.
Saya Hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua
menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang
sama.
Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk
memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.
Di Negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan, kami membeli sesuatu
dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. walaupun begitu tetap saja
negara" di utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan
sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.
Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan
yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan
televisi.
Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu
dengan anak" yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan
kepada kami: " Aku berharap aku kaya , dan jika Aku kaya, Aku akan memberikan
anak" jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal . dan Cinta dan
Kasih sayang " .
Jika seorang anak yang berada dijalanan yang tidak memiliki apapun, bersedia
untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?
Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak" tersebut berusia sama dengan
saya , bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar.
bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak" yang hidup di Favellas di
Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban
perang timur tengah atau pengemis di India .
Saya hanyalah Seorang anak kecil namun saya tahu bahwa jika semua Uang yang
dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemisikinan dan
menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.
Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak anda mengajarkan kami untuk berbuat
baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain.
Mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan.
Tidak menyakiti makhluk hidup lain, Berbagi dan tidak tamak..
Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarakan pada kami supaya
tidak boleh dilakukan tersebut?
Jangan lupakan mengapa anda menghadiri Konfrensi ini. mengapa anda melakukan hal
ini - kami adalah anak" anda semua , Anda sekalianlah yang memutuskan dunia
seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan
kenyamanan pada anak" mereka dengan mengatakan " Semuanya akan baik-baik saja ".
'kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan' dan ' ini bukanlah akhir
dari segalanya'
Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami
lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua?
Ayah saya selalu berkata ' kamu akan selalu dikenang karena perbuatan mu bukan
oleh kata" mu '
Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. kalian orang
dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami.
Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata" tersebut.
Sekian dan terima kasih atas perhatian nya.
Servern Cullis-Suzuki telah membungkam 1 ruang sidang Konfrensi PBB, membungkam
seluruh Orang" penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya, setelah pidato
nya selesai serempak seluruh Orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri
dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun.
dan setelah itu ketua PBB mengatakan dalam pidato nya..
" Hari ini Saya merasa sangatlah Malu terhadap Diri saya sendiri karena saya
baru saja disadarkan betapa penting na linkungan dan isi nya disekitar kita oleh
Anak yang hanya berusia 12 tahun yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembar
pun Naskah untuk berpidato, sedang kan saya maju membawa berlembar naskah yang
telah dibuat oleh assisten saya kemarin… Saya ... tidak kita semua dikalahkan
oleh anak yang berusia 12 tahun "
Cerita ini benar" terjadi dan pidato severn Cullis-Suzuki itu benar" pidato yang
dikatakan nya dalam pidato tersebut tanpa dilebih" kan .
Apa yang anda dapat dari cerita tersebut?
Practice Reading Comprehension
Carbon tetrachloride is a colorless and inflammable liquid that can be produced by combining carbon disulfide and chlorine. This compound is widely used in industry today because of its effectiveness as a solvent as well as its use in the production of propellants.
Despite its widespread use in industry, carbon tetrachloride has been banned for home use. In the past, carbon tetrachloride was a common ingredient in cleaning compounds that were used throughout the home, but it was found to be dangerous: when heated, it changes into a poisonous gas that can cause severe illness and even death if it is inhaled. Because of this dangerous characteristic, the United States revoked permission for the home use of carbon tetrachloride in 1970. The United States has taken similar action with various other chemical compounds.
1. The main point of this passage is that
- carbon tetrachloride can be very dangerous when it is heated
- the government banned carbon tetrachloride in 1970
- although carbon tetrachloride can legally be used in industry, it is not allowed in home products.
- carbon tetrachloride used to be a regular part of cleaning compounds
2. The word “widely” in line 2 could most easily be replaced by
- grandly
- extensively
- largely
- hugely
3. The word “banned” in line 4 is closest in meaning to
- forbidden
- allowed
- suggested
- instituted
4. According to the passage, before 1970 carbon tetrachloride was
- used by itself as a cleanser
- banned in industrial use
- often used as a component of cleaning products
- not allowed in home cleaning products
5. It is stated in the passage that when carbon tetrachloride is heated, it becomes
- harmful
- colorless
- a cleaning compound
- inflammable
6. The word “inhaled” in line 7 is closest in meaning to
- warmed
- breathed in
- carelessly used
- blown
7. The word “revoked” in line 8 could most easily be replaced by
- gave
- granted
- instituted
- took away
8. It can be inferred from the passage that one role of the U.S. government is to
- regulate product safety
- prohibit any use of carbon tetrachloride
- instruct industry on cleaning methodologies
- ban the use of any chemicals
Questions 9 – 16
The next artist in this survey of American artist is James Whistler; he is include in this survey of American artist because he was born in the United States, although the majority of his artwork was completed in Europe. Whistler was born in Massachusetts in 1834, but nine years later his father moved the family to St. Petersburg, Russia, to work on the construction of a railroad. The family returned to the United States in 1849. Two years later Whistler entered the U.S. military academy at West Point, but he was unable to graduate. At the age of twenty-one Whistler went to Europe to study art despite familial objections, and he remained in Europe until his death.
Whistler worked in various art forms, including etchings and lithographs. However, he is most famous for his paintings, particularly Arrangement in Gray and Black No. 1: Portrait of the Artist’s Mother or Whistler’s Mother, as it is more commonly known. This painting shows a side view of Whistler’s mother, dressed I black and posing against a gray wall. The asymmetrical nature of the portrait, with his mother seated off-center, is highly characteristic of Whistler’s work.
9. The paragraph preceding this passage most likely discusses
- a survey of eighteenth-century art
- a different American artist
- Whistler’s other famous paintings
- European artists
10. Which of the following best describes the information in the passage?
- Several artists are presented
- One artist’s life and works are described
- Various paintings are contrasted
- Whistler’s family life is outlined.
11. Whistler is considered an American artis because
- he was born in America
- he spent most of his life in America
- he served in the U.S. military
- he created most of his famous art in America
12. The world “majority” in line 2 is closest in meaning to
- seniority
- maturity
- large pices
- high percentage
13. It is implied in the passage that Whistler’s family was
- unable to find any work at all in Rusia
- highly supportive of his desire to pursue art
- working class
- military
14. The word “objections” in line 7 is closest in meaning to
- protests
- goals
- agreements
- battles
15. In line 8, the “etchings” are
- a type of painting
- the same as a lithograph
- an art form introduced by Whistler
- an art form involving engraving
16. The word “asymmetrical” in line 11 is closest in meaning to
- proportionate
- uneven
- balanced
- lyrical
Questions 17 – 23
The locations of stars in the sky relative to one another, do not appear to the naked eye to change, and as a result stars are often considered to be fixed in position. Many unaware stargazers falsely assume that each star has its own permanent home in the nighttime sky.
In reality, though, stars are always moving, but because of the tremendous distances between stars themselves and from stars to Earth, the changes are barely perceptible here. An example of a rather fast-moving star demonstrate why this misconception prevails; it takes approximately 200 years for a relatively rapid star like Bernard’s star to move a distance in the skies equal to the diameter of the earth’s moon. When the apparently negligible movement of the stars is contrasted with the movement of the planets, the stars are seemingly unmoving.
17. Which of the following is the best title for this passage?
- What the Eye Can See in the Sky
- Bernard’s Star
- Planetary Movement
- The Evermoving Stars
18. The expression “naked eye” in line 1 most probably refers to
- a telescope
- a scientific method for observing stars
- unassisted vision
- a camera with a powerful lens
19. According to the passage, the distance between the stars and Earth are
- barely perceptible
- huge
- fixed
- moderate
20. The word “perceptible” in line 5 is closest in meaning to which of the following
- Noticeble
- Persuasive
- Conceivable
- Astonishing
21. In line 6, a “misconception” is closest in meaning to a(n)
- idea
- proven fact
- erroneous belief
- theory
22. The passage states that in 200 years Bernard’s star can move
- around Earths’s moon
- next to Earth’s moon
- a distance equal to the distance from Earth to the Moon
- a distance seemingly equal to the diameter of the Moon
23. The passage implies that from Earth it appears that the planets
- are fixed in the sky
- move more slowly than the stars
- show approximately the same amount of movement as the stars
- travel through the sky considerably more rapidly than the stars.